Minggu, 01 Februari 2015

PROPOSAL
INDUSTRI (AMDK)
AIR MINUM DALAM KEMASAN


 

                                        








 PT. MUSTIKA ARNANDHA FLOW
Jl. Ali Ma’ruf km.51 Kedu-Temanggung
JAWA TENGAH





A. Nama Perusahaan
PT. MUSTIKA ARNANDHA FLOW

B.  Komoditas Perusahaan
Komoditas perusahaan AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan )

C. Penanganan QC Perusahaan
Penanganan QC dalam perusahaan adalah hal utama, QC dalam home industri menengah keatas ini terbagi menjadi  QC line, mikro, dan kemasan. Tugas QC disini adalah menangani, mempertahankan baik dari kemasan, alur semua produksi, bahan mentah sampai produk jadi untuk memperoleh produk yang bermutu dan berkualitas dilakukan baik dengan cara kualitatif maupun kuantitatif.

Mutu suatu bahan hasil pertanian adalah gabungan sifat-sifat khas yang terdapat di dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan, serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.Dalam arti luas mutu adalah kesesuaian dengan persyaratan konsumen.
Dilakukan Pemeriksaan fisika kimia pada air baku dan air produk yang berkaitan untuk proses produksi,meliputi analisa:
a.   Uji Bau,Rasa, Warna
  Pengujian bau, rasa dan warna dilakukan secara organoleptik yaitu dengan panca indera, antara lain indera pembau, indera perasa (pengecap) dan indera penglihatan
Pengujian ini dilakukan tiap 1 jam sekali pada tiap shift. Tujuannya bila terdapat penyimpangan dapat segera diketahui dan produksi dapat segera dihentikan, sehingga tidak banyak produk yang terbuang
b.   Turbidity
Turbiditas atau kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kekeruhan di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang terlarut. Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organik maupun anorganik.Standar mutu turbiditas pada produk <0,20 NTU (Neklometer Turbidity Unit). Alat yang digunakan untuk analisa ini adalah turbidity HACH 2100P.
c.    Tes pH (keasaman)
              Mengukur pH keasaman air dengan alat tes, probe elektronik. Pembacaan pH 7,0 adalah netral. Pembacaan Ph > 10,0 bersifat basa, dan pH < 7,0 adalah asam.Standar mutu produk air minum mempunyai pH 6,5 - 8,5

      d.   Conductivity & Total Disolved Solid ( TDS )
Konduktivitas dari suatu elektrolit solusi adalah ukuran dari kemampuannya air menghantarkan listrik.
e.    Sedimentasi
Merupakan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya kotoran dalam air. Kotoran tersebut berupa serat, kerikil, tanah, lumpur, akar-akar tanaman. Analisa sedimen meliputi rinse water, buffer tank dan produk. Analisa menggunakan filter holder yang digerakan dengan motor listrik, yang kotoranya akan ditampung oleh membran filter 0,45m. Pengujianya dilakukan pada awal shift dan tiap 3 jam sekali.Standar mutunya adalah tidak terdapat endapan dalam membran filter.
f.     Test ozon
Ozon yang telah dicampurkan ke air harus ditentukan jumlahnya, sebelum dialirkan kepipa ruang filling. . Maka dari itu BPOM telah menetapkan jumlah ozon dalam AMDK adalah sebesar maksimal 0,4 ppm, sedangakan untuk produk cup konsentrasi ozon 0 - 0,1 ppm karena cup dibuat dari bahan PP ( Polypropilene) yang merupakan kemasan tidak tahan terhadap ozon. Alat untuk menguji kadar ozon disebut ozon test kit yang berupa komparator dan tabung reaksi dengan menggunakan reagen DPD total Chlorine.
Ozon yang dicampurkan pada air bila terlalu banyak akan menjadi racun atau meracuni produk dan menimbulkan rasa yang pahit pada produk.
g.     Uji Nitrit (NO2)
Uji nitrit merupakan pengujian untuk mengetahui cemaran (mikroorganisme). Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang digunakan adalah Aquaquant NO2 Merck Cat. No 1.14408.0001. Frekuensi pengujianya sehari sekali untuk sampel raw water, dan seminggu sekali untuk sampel produk jadi. Untuk sampel air dari buffer tank perlu didiamkan dahulu untuk menghilangkan ozon dan uji setiap hari dengan frekuensi 1 hari sekali.
h.   Uji Iron (Fe)
  Merupakan pengujian untuk mengetahui kadar Fe dalam air, Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang dipakai adalah Aquaquant Fe Merck Cat No1.14403.0001. Frekuensi pengujianya adalah seminggu sekali.

i.   Konsentrasi Detergent
Frekuensi pengujian tiap 2 jam sekali.

Selain dilakukan pengujian fisika dan kimia pada produk juga dilakukan Analisa Mikrobiologi.
Analisa mikrobiologi merupakan analisa  bahan baku (air) , Produk jadi maupun bahan kemas terhadap mikroorganisme patogen yang bersifat racun dan apabila dibiarkan berada dalam produk dapat memberi pengaruh buruk untuk kesehatan tubuh.
Metode Analisa dalam QC Mikrobiologi :
§  Metode Tuang
§  Metode Filtrasi
§  Metode Sweb Test
a.   Prosedur kerja Metode Tuang :
·   Menyiapkan alat dan bahan.
·   Mencairkan media TPC dalam panci yang berisi air.
·   Ambil sampel untuk cup.
·   Gosok permukaan lid cup dengan kapas yang telah di basahi dengan alkohol.
·   Pengambilan sampel untuk botol atau gallon, serta tutup botol atau gallon harus di semprot dengan alkohol.
·  Ambil 1 ml sampel produk dengan pipet yang sudah di sterilkan.
·  Tuang sampel pada petridish besar secara aseptis.
·   Tuang media yang telah dicairkan dan masih hangat (±40˚C) ke dalam petridish yang berisi sampel sambil di dekatkan pada lampu spirtus, dan di putar – putarkan membentuk angka 8 agar media tercampur dengan sampel.
·   Diamkan beberapa saat hingga dingin, setelah dingin dan beku sampel di inkubasi dalam incubator pada suhu ±36˚C dengan posisi petridish di balik dengan tujuan agar uap air tidak menetes pada permukaan media.
· Inkubasi media selama 24 jam.

a.   Prosedur kerja Metode Filtrasi :
·         Menyiapkan alat dan bahan.
·      Menyemprotkan alkohol secukupnya kemudian membilas vacum pump dengan air aquadest steril (Pada saat membilas vacum pump dalam keadaan hidup)
·      Membuka pembungkus membran filter dan mengambil membran dengan pinset secara aseptis.
·      Meletakkan membran filter pada vacum filter.
·      Ambil sample. Untuk cup, lid di gosok dengan kapas yang di basahi alkohol. Untuk botol, tutupnya di semprot dengan alkohol.
·      Memfiltrasi sampel sebanyak 250 ml.
·      Menghidupkan vacum pump dan menunggu air sampel habis terfiltrasi.
·      Setelah air sampel habis matikan vacum pump.
·      Ambil membran filter dan letakkan ke dalam permukaan media secara aseptis.
Prosedur analisa Metode Sweb Test
1.   Menyiapkan alat dan bahan
2.   Mencelupkan cotton bud steril kedalam aquadest steril dan mendekatkan pada bunsen spirtus.
3.   Mengusapkan pada cap atau lid secara aseptis
4.Mengusapkan pada permukaan media secara aseptis dengan mendekatkan pada  bunsen spirtus
5.   Menginkubasikan secara terbalik pada suhu 360C
Ada juga bagian QC incoming material pengujian yang dilakukan terhadap material yang berupa bahan kemasan atau wadah. Pengujian kemasan dilakukan oleh staff laboratorium dibawah tanggung jawab Kepala QC. Kemasan dibagi menjadi 2 yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder.
·      Kemasan primer adalah kemasan yang kontak langsung dengan bahan baku, meliputi botol, cup, lid, cap screw, botol 5 gallon 19 liter, cap botol 5 gallon.
·      Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak kontak langsung dengan bahan baku, meliputi karton (box), label, dan seal.

a.      Analisa Karton ( Box )
Karton box merupakan kemasan luar yang digunakan untuk mengemas produk  cup dan botol. Jumlah karton yang digunakan untuk analisa adalah 3 pcs. Ada dua jenis karton yang digunakan untuk pengemasan produk yaitu karton B flute dan karton C flute. Kedua karton tersebut mempunyai ciri-ciri yang berbeda.

·         Karton B flute:
Ø   Rongga kecil (tinggi ±2mm) dan lebih tipis
Ø   Terdiri dari 15-16 gelombang tiap 10 cm
Ø   Digunakan untuk mengemas produk cup dan botol 330 mlØ   Pengukuran dimensi dalam dilakukan dengan cara mengukur bagian luar karton dengan hasil perhitungan panjang -3 mm, lebar -3 mm dan tinggi -5 mm.
·         Karton C flute :
Ø   Rongga besar(tinggi ± 3mm) dan lebih tebal dan kuat.
Ø   Terdiri dari 13 gelombang tiap 10 cm.
Ø   Digunakan untuk mengemas produk botol 500 ml, 600 ml, dan 1500 ml. 
Ø   Pengukuran dimensi dalam dilakukan dengan cara mengukur bagian luar karton dengan hasil perhitungan panjang -4 mm, lebar -4 mm dan tinggi  -7 mm


b.      Analisa Cup Kosong
      Cup adalah kemasan produk yang berbentuk gelas yang terbuat dari plastik jenis polypropylene (PP) dengan melalui proses thermoforming. Cup untuk setiap produknya memiliki ukuran yang berbeda-beda dan bentuk yang berbeda pula tergantung dari supliernya. Sample yang digunakan untuk pegujian adalah 1 slope.

D. HRD dan standard Pegawai Perusahaan
HRD (Human Resourche Development) pada perusahaan kami HRD ini bagian yang akan menangani tentang kepegawaian dan SDM karyawan. Adapun standar pegawai perusahaan :
Manager :
a.     pendidikan minimal D3
b.     Bertanggung jawab, mampu bekerja tim, dapat berorganisasi dengan baik
c.     Berkepemimpinan, kepribadian baik, mengerti akan semua proses pengolahan the.
d.     > 5 tahun bekerja sebagai manager

Kepala bagian produksi :
a.     Pendidikan SMA, D3, S1
b.     Bertanggung jawab, mampu bekerja tim, dapat berorganisasi dengan baik
c.     Mempunyai pengalaman kerja di bidang industry minuman, mampu berpendapat, mampu memecahkan masalah secara tepat dan cepat.

Kepala bagian QC :
a.     Bergelar sarjana pertanian min D3
b.     Mempunyai pengalaman kerja di industry minuman selama 3 tahun, bertanggung jawab, mampu berpendapat, berkepribadian yang baik, mampu memecahkan masalah
c.     Mampu menganalisa sebuah masalah, mampu bekerja sama
 QC :
a.     Min SMK, mempunyai kepribadian baik, bertanggung jawab
b.     Mampu memberikan pendapat, mampu bekerja sama
Staff accounting :
a.     Min SMK, mampu mengoperasikan komputer
b.     Mampu mengoperasikan microsoft office terutama word, excel, dan powerpoint

PPIC :
a.     Min S1, mampu mengatur rencana pengeluaran se-efisien mungkin
b.     Mampu mengatur kebutuhan pesanan pelanggan, bertanggung jawab
c.     Mampu mengatur rencana produksi agar bisa di koordinir kepada kepala bagian produksi, mampu bekerja sama

E.  Produk hasil olah dan sasaran pemakai Local/Eksport
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral.
Dari hasil produksinya, didistribusikan ke seluruh Indonesia di Pulau Jawa, Bali
F.  System Pemasaran produk/jasa
System penjualan perusahaan yaitu melalui pesanan dari distributor. Ketika distributor meminta produk perusahaan akan memproduksi dan mengirimkannya. Selain itu juga dapat langsung dikirimkan ke tempat konsumen.

G. Pola Kerjasama, Anak binaan Usaha
Dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan, CV. PANGUDIMULYA bekerja sama dengan karyawan dan  masyarakat sekitar dalam pengelolaan usaha ini. Anggota dari koperasi tersebut adalah karyawan serta masyarakat sekitar.

H. Kepedulian ke Lingkungan sekitar Perusahaan ( beasiswa, Rekruit tenaga kerja sekitar, dana social, pengabdian masyarakat dll)
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar :
a.    Memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu dan anak yatim.
b.   Memberikan bantuan terhadap warga sekitar guna untuk mengoperasi kanker ganas yang diderita oleh warga sekitar
c.   Memberikan bantuan ke masyarakat dengan melalui donor darah yang dilakukan tiap tiga bulan sekali yang di ikuti oleh seluruh karyawan
d.   Ikut dalam partisipasi warga sekitar dengan mengikuti program lingkungan bersih
e.    Melakukan rekruitment tenaga kerja ke sekolah – sekolah kejuruan setelah mereka dinyatakan lulus.











Jumat, 30 Januari 2015



PROPOSAL
INDUSTRI (AMDK)
AIR MINUM DALAM KEMASAN












 


                                        








PT. MUSTIKA ARNANDHA FLOW
Jl. Ali Ma’ruf km.51 Kedu-Temanggung
JAWA TENGAH





A.   Nama Perusahaan
PT. MUSTIKA ARNANDHA FLOW

B.   Komoditas Perusahaan
Komoditas perusahaan AMDK ( Air Minum Dalam Kemasan )

C.   Penanganan QC Perusahaan
Penanganan QC dalam perusahaan adalah hal utama, QC dalam home industri menengah keatas ini terbagi menjadi  QC line, mikro, dan kemasan. Tugas QC disini adalah menangani, mempertahankan baik dari kemasan, alur semua produksi, bahan mentah sampai produk jadi untuk memperoleh produk yang bermutu dan berkualitas dilakukan baik dengan cara kualitatif maupun kuantitatif.

Mutu suatu bahan hasil pertanian adalah gabungan sifat-sifat khas yang terdapat di dalam bahan dan dapat membedakan setiap satuan bahan, serta mempunyai pengaruh nyata dalam penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap bahan tersebut.Dalam arti luas mutu adalah kesesuaian dengan persyaratan konsumen.
Dilakukan Pemeriksaan fisika kimia pada air baku dan air produk yang berkaitan untuk proses produksi,meliputi analisa:
a.   Uji Bau,Rasa, Warna
  Pengujian bau, rasa dan warna dilakukan secara organoleptik yaitu dengan panca indera, antara lain indera pembau, indera perasa (pengecap) dan indera penglihatan
Pengujian ini dilakukan tiap 1 jam sekali pada tiap shift. Tujuannya bila terdapat penyimpangan dapat segera diketahui dan produksi dapat segera dihentikan, sehingga tidak banyak produk yang terbuang
b.   Turbidity
Turbiditas atau kekeruhan digunakan untuk menyatakan derajat kekeruhan di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang terlarut. Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organik maupun anorganik.Standar mutu turbiditas pada produk <0,20 NTU (Neklometer Turbidity Unit). Alat yang digunakan untuk analisa ini adalah turbidity HACH 2100P.
c.    Tes pH (keasaman)
              Mengukur pH keasaman air dengan alat tes, probe elektronik. Pembacaan pH 7,0 adalah netral. Pembacaan Ph > 10,0 bersifat basa, dan pH < 7,0 adalah asam.Standar mutu produk air minum mempunyai pH 6,5 - 8,5

      d.   Conductivity & Total Disolved Solid ( TDS )
Konduktivitas dari suatu elektrolit solusi adalah ukuran dari kemampuannya air menghantarkan listrik.
e.    Sedimentasi
Merupakan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya kotoran dalam air. Kotoran tersebut berupa serat, kerikil, tanah, lumpur, akar-akar tanaman. Analisa sedimen meliputi rinse water, buffer tank dan produk. Analisa menggunakan filter holder yang digerakan dengan motor listrik, yang kotoranya akan ditampung oleh membran filter 0,45m. Pengujianya dilakukan pada awal shift dan tiap 3 jam sekali.Standar mutunya adalah tidak terdapat endapan dalam membran filter.
f.     Test ozon
Ozon yang telah dicampurkan ke air harus ditentukan jumlahnya, sebelum dialirkan kepipa ruang filling. . Maka dari itu BPOM telah menetapkan jumlah ozon dalam AMDK adalah sebesar maksimal 0,4 ppm, sedangakan untuk produk cup konsentrasi ozon 0 - 0,1 ppm karena cup dibuat dari bahan PP ( Polypropilene) yang merupakan kemasan tidak tahan terhadap ozon. Alat untuk menguji kadar ozon disebut ozon test kit yang berupa komparator dan tabung reaksi dengan menggunakan reagen DPD total Chlorine.
Ozon yang dicampurkan pada air bila terlalu banyak akan menjadi racun atau meracuni produk dan menimbulkan rasa yang pahit pada produk.
g.     Uji Nitrit (NO2)
Uji nitrit merupakan pengujian untuk mengetahui cemaran (mikroorganisme). Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang digunakan adalah Aquaquant NO2 Merck Cat. No 1.14408.0001. Frekuensi pengujianya sehari sekali untuk sampel raw water, dan seminggu sekali untuk sampel produk jadi. Untuk sampel air dari buffer tank perlu didiamkan dahulu untuk menghilangkan ozon dan uji setiap hari dengan frekuensi 1 hari sekali.
h.   Uji Iron (Fe)
  Merupakan pengujian untuk mengetahui kadar Fe dalam air, Metode pengujianya adalah colourimeter. Reagen yang dipakai adalah Aquaquant Fe Merck Cat No1.14403.0001. Frekuensi pengujianya adalah seminggu sekali.

i.   Konsentrasi Detergent
Frekuensi pengujian tiap 2 jam sekali.

Selain dilakukan pengujian fisika dan kimia pada produk juga dilakukan Analisa Mikrobiologi.
Analisa mikrobiologi merupakan analisa  bahan baku (air) , Produk jadi maupun bahan kemas terhadap mikroorganisme patogen yang bersifat racun dan apabila dibiarkan berada dalam produk dapat memberi pengaruh buruk untuk kesehatan tubuh.
Metode Analisa dalam QC Mikrobiologi :
§  Metode Tuang
§  Metode Filtrasi
§  Metode Sweb Test
a.   Prosedur kerja Metode Tuang :
·   Menyiapkan alat dan bahan.
·   Mencairkan media TPC dalam panci yang berisi air.
·   Ambil sampel untuk cup.
·   Gosok permukaan lid cup dengan kapas yang telah di basahi dengan alkohol.
·   Pengambilan sampel untuk botol atau gallon, serta tutup botol atau gallon harus di semprot dengan alkohol.
·  Ambil 1 ml sampel produk dengan pipet yang sudah di sterilkan.
·  Tuang sampel pada petridish besar secara aseptis.
·   Tuang media yang telah dicairkan dan masih hangat (±40˚C) ke dalam petridish yang berisi sampel sambil di dekatkan pada lampu spirtus, dan di putar – putarkan membentuk angka 8 agar media tercampur dengan sampel.
·   Diamkan beberapa saat hingga dingin, setelah dingin dan beku sampel di inkubasi dalam incubator pada suhu ±36˚C dengan posisi petridish di balik dengan tujuan agar uap air tidak menetes pada permukaan media.
· Inkubasi media selama 24 jam.

a.   Prosedur kerja Metode Filtrasi :
·         Menyiapkan alat dan bahan.
·      Menyemprotkan alkohol secukupnya kemudian membilas vacum pump dengan air aquadest steril (Pada saat membilas vacum pump dalam keadaan hidup)
·      Membuka pembungkus membran filter dan mengambil membran dengan pinset secara aseptis.
·      Meletakkan membran filter pada vacum filter.
·      Ambil sample. Untuk cup, lid di gosok dengan kapas yang di basahi alkohol. Untuk botol, tutupnya di semprot dengan alkohol.
·      Memfiltrasi sampel sebanyak 250 ml.
·      Menghidupkan vacum pump dan menunggu air sampel habis terfiltrasi.
·      Setelah air sampel habis matikan vacum pump.
·      Ambil membran filter dan letakkan ke dalam permukaan media secara aseptis.
Prosedur analisa Metode Sweb Test
1.   Menyiapkan alat dan bahan
2.   Mencelupkan cotton bud steril kedalam aquadest steril dan mendekatkan pada bunsen spirtus.
3.   Mengusapkan pada cap atau lid secara aseptis
4.Mengusapkan pada permukaan media secara aseptis dengan mendekatkan pada  bunsen spirtus
5.   Menginkubasikan secara terbalik pada suhu 360C
Ada juga bagian QC incoming material pengujian yang dilakukan terhadap material yang berupa bahan kemasan atau wadah. Pengujian kemasan dilakukan oleh staff laboratorium dibawah tanggung jawab Kepala QC. Kemasan dibagi menjadi 2 yaitu kemasan primer dan kemasan sekunder.
·      Kemasan primer adalah kemasan yang kontak langsung dengan bahan baku, meliputi botol, cup, lid, cap screw, botol 5 gallon 19 liter, cap botol 5 gallon.
·      Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak kontak langsung dengan bahan baku, meliputi karton (box), label, dan seal.

a.      Analisa Karton ( Box )
Karton box merupakan kemasan luar yang digunakan untuk mengemas produk  cup dan botol. Jumlah karton yang digunakan untuk analisa adalah 3 pcs. Ada dua jenis karton yang digunakan untuk pengemasan produk yaitu karton B flute dan karton C flute. Kedua karton tersebut mempunyai ciri-ciri yang berbeda.

·         Karton B flute:
Ø   Rongga kecil (tinggi ±2mm) dan lebih tipis
Ø   Terdiri dari 15-16 gelombang tiap 10 cm
Ø   Digunakan untuk mengemas produk cup dan botol 330 mlØ   Pengukuran dimensi dalam dilakukan dengan cara mengukur bagian luar karton dengan hasil perhitungan panjang -3 mm, lebar -3 mm dan tinggi -5 mm.
·         Karton C flute :
Ø   Rongga besar(tinggi ± 3mm) dan lebih tebal dan kuat.
Ø   Terdiri dari 13 gelombang tiap 10 cm.
Ø   Digunakan untuk mengemas produk botol 500 ml, 600 ml, dan 1500 ml. 
Ø   Pengukuran dimensi dalam dilakukan dengan cara mengukur bagian luar karton dengan hasil perhitungan panjang -4 mm, lebar -4 mm dan tinggi  -7 mm


b.      Analisa Cup Kosong
      Cup adalah kemasan produk yang berbentuk gelas yang terbuat dari plastik jenis polypropylene (PP) dengan melalui proses thermoforming. Cup untuk setiap produknya memiliki ukuran yang berbeda-beda dan bentuk yang berbeda pula tergantung dari supliernya. Sample yang digunakan untuk pegujian adalah 1 slope.

D.   HRD dan standard Pegawai Perusahaan
HRD (Human Resourche Development) pada perusahaan kami HRD ini bagian yang akan menangani tentang kepegawaian dan SDM karyawan. Adapun standar pegawai perusahaan :
Manager :
a.      pendidikan minimal D3
b.      Bertanggung jawab, mampu bekerja tim, dapat berorganisasi dengan baik
c.      Berkepemimpinan, kepribadian baik, mengerti akan semua proses pengolahan the.
d.      > 5 tahun bekerja sebagai manager

Kepala bagian produksi :
a.      Pendidikan SMA, D3, S1
b.      Bertanggung jawab, mampu bekerja tim, dapat berorganisasi dengan baik
c.      Mempunyai pengalaman kerja di bidang industry minuman, mampu berpendapat, mampu memecahkan masalah secara tepat dan cepat.

Kepala bagian QC :
a.      Bergelar sarjana pertanian min D3
b.      Mempunyai pengalaman kerja di industry minuman selama 3 tahun, bertanggung jawab, mampu berpendapat, berkepribadian yang baik, mampu memecahkan masalah
c.      Mampu menganalisa sebuah masalah, mampu bekerja sama
 QC :
a.      Min SMK, mempunyai kepribadian baik, bertanggung jawab
b.      Mampu memberikan pendapat, mampu bekerja sama
Staff accounting :
a.      Min SMK, mampu mengoperasikan komputer
b.      Mampu mengoperasikan microsoft office terutama word, excel, dan powerpoint

PPIC :
a.      Min S1, mampu mengatur rencana pengeluaran se-efisien mungkin
b.      Mampu mengatur kebutuhan pesanan pelanggan, bertanggung jawab
c.      Mampu mengatur rencana produksi agar bisa di koordinir kepada kepala bagian produksi, mampu bekerja sama

E.   Produk hasil olah dan sasaran pemakai Local/Eksport
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral.
Dari hasil produksinya, didistribusikan ke seluruh Indonesia di Pulau Jawa, Bali
F.    System Pemasaran produk/jasa
System penjualan perusahaan yaitu melalui pesanan dari distributor. Ketika distributor meminta produk perusahaan akan memproduksi dan mengirimkannya. Selain itu juga dapat langsung dikirimkan ke tempat konsumen.

G.   Pola Kerjasama, Anak binaan Usaha
Dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan, CV. PANGUDIMULYA bekerja sama dengan karyawan dan  masyarakat sekitar dalam pengelolaan usaha ini. Anggota dari koperasi tersebut adalah karyawan serta masyarakat sekitar.

H.   Kepedulian ke Lingkungan sekitar Perusahaan ( beasiswa, Rekruit tenaga kerja sekitar, dana social, pengabdian masyarakat dll)
Bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar :
a.    Memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu dan anak yatim.
b.    Memberikan bantuan terhadap warga sekitar guna untuk mengoperasi kanker ganas yang diderita oleh warga sekitar
c.    Memberikan bantuan ke masyarakat dengan melalui donor darah yang dilakukan tiap tiga bulan sekali yang di ikuti oleh seluruh karyawan
d.    Ikut dalam partisipasi warga sekitar dengan mengikuti program lingkungan bersih
e.    Melakukan rekruitment tenaga kerja ke sekolah – sekolah kejuruan setelah mereka dinyatakan lulus.